Di
negara-negara bermayoritas penduduk beragama islam, banyak ditemukan
masjid-masjid dengan bangunan modern dari marmer, dan keramik pilihan
lainnya yang membuat kita berdecak kagum.
Tapi
pernah dengar masjid yang dibuat hanya dari lumpur dan tanah
liat?Tepatnya di kota Djenne, Afrika Barat, yang merupakan bagian koloni
Perancis, terdapat Masjid Agung Djenne yang terbuat dari lumpur.
Dibangun selama 3 tahun, 1906 - 1909 dengan bantuan pemerintah Perancis.
Dinding
Masjid yang dibangun di atas tanah seluas 5.625 m² (62.500 ft²),
terbuat dari bata lumpur yang dibakar di bawah matahari - disebut ferey -
bagian luarnya diplester lumpur. Ketebalan dinding antara 41 cm (16
inci) dan 61 cm (24 inci), bervariasi sesuai ketinggian tembok: bagian
lebih tinggi dibangun lebih tebal karena dasar harus cukup lebar untuk
mendukung berat. Beberapa batang pohon kelapa dimasukkan / ditanam dalam
tembok bangunan untuk mengurangi proses peretakan akibat kelembaban dan
suhu. Batang pohon kelapa yang ditanam ini juga berfungsi sebagai
pijakan orang untuk mencapai bagian tertinggi tembok ketika melakukan
ritual perbaikan tahunan. Bahan ferey akan memfilter panasnya matahari
afrika di siang hari untuk digunakan sebagai penghangat ruangan alami di
malam hari.
Setengah
dari bangunan masjid ditutupi oleh atap dan separuh lainnya terbuka.
Atap masjid ini ditopang oleh sembilan puluh tiang kayu. Ventilasi di
atap yang atasnya dengan topi keramik bisa dilepas, untuk mengeluarkan
udara panas dari dalam bangunan.
Para
wisatawan biasanya memilih datang ke mesjid ini untuk menyaksikan
festival renovasi masjid tahunan unik yang mereka sebut 'The
Re-Mudding', antara Februari - April, tergantung dari tingkat curah
hujan. Pada saat ini, seluruh penduduk Djenne akan berpartisipasi
merenovasi masjid dengan melumuri seluruh dindingnya dengan lumpur yang
diambil dari tanah sekitar mesjid dan dibantu dengan hujan. Acara ini
menjadi tontonan menarik karena diselingin dengan pertunjukkan musik dan
pesta kota yang berlimpah makanan lokal.
0 komentar:
Posting Komentar